Rabu, 14 Oktober 2009 di 22.17 |  

Sebagai kawasan yang cukup luas Pegunungan Meratus dihuni oleh beberapa komunitas adat yang sering disebut Masyarakat Adat Dayak Meratus. Dayak Meratus telah mendiami kawasan Pegunungan Meratus ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu (Tjilik Riwut dalam NH. Raddam, 1987) yang memukimi sepanjang sungai-sungai pegunungan. Umumnya mereka berdiam dalam kelompok-kelompok kecil yang disebut “balai” . Di Pegunungan Meratus tidak diketahui jumlah pasti dari balai-balai yang ada. Harian Kompas mengambil angka 300 untuk jumlah minimal balai, ada pula yang menyebutkan tidak kurang dari 700 buah.Salah satu balai yang terdapat di Pegunungan Meratus adalah Balai Malaris. Balai Malaris merupakan salah satu balai yang secara administratif pemerintahan termasuk kedalam Desa Loklahung Kecamatan Loksado Kabupaten HSS. 100 % penduduknya beragama Kaharingan dan seluruhnya merupakan penduduk asli desa tersebut. Jumlah penduduk di kampung ini adalah 163 jiwa atau 24 tandun .Nama kampung atau balai Malaris ini diambil dari nama seorang leluhur (datu) mereka yakni Dung Malaris (seorang perempuan) yang hidup pada zaman kerajaan Banjar, pada saat itu beliau merupakan salah seorang penegak (petinggi) dari kerajaan. Dung Malaris menurut sejarah yang berkembang dimasyarakat diketahui beliau tidak mempunyai suami, namun mempunyai saudara (kakak) bernama Nini Mangkuraksa. Beliau berpesan apabila suatu saat nanti mati maka beliau meminta dikuburkan ditengah-tengah kampung ini (Pohon besar di Muara sungai Wani-Wani) dan sekarang tempat tersebut dikeramatkan oleh masyarakat Malaris. Setelah Dung Malaris wafat, maka posisi beliau digantikan oleh Nini Datu Marhaban. Kemudian dilanjutkan lagi oleh Nini Maniranjung sampai akhirnya kepemimpinan wilayah diserahkan kepada Nini Ma’andun. Pada saat kepemimpinan Nini Ma’andun ini, terjadilah perubahan struktur pemerintahan yang cukup besar baik ditingkat masyarakat adat Dayak sampai ditingkat kerajaan Banjar, yang disebabkan karena adanya invasi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda telah sampai ke tanah Borneo dan menaklukan beberapa kerajaan dan salah satunya adalah kerajaan Banjar.....Loksado terletak di Kecamatan Loksado Kab. Hulu Sungai Selatan, ditempuh 30 km dari kota Kandangan dan 165 km dari Kota Banjarmasin, merupakan daerah kediaman penduduk Dayak di kaki Bukit Pegunungan Meratus yang masih asli dengan udara sejuk, dan di aliri sungai Amandit yang jernih dan segar mengelilingi Loksado serta air terjun Haratai dan lingkungan alam asli dengan keindahan flora dan fauna yang sangat menarik.Gunung Kantawan lebih dikenal sebagai lambang dari kawasan Loksado karena letaknya yang dapat terlihat dari berbagai penjuru. Gunung ini adalah kawasan hutan lindung berupa gunung batu yang ditumbuhi pepohonan di sekelilingnya. Letak kawasan ini sekitar 28 Km dari Kota Kandangan dan 163 km dari Kota Banjarmasin, untuk mencapainya hanya dengan jalan kaki lewat Desa Lumpangi, Muara Hatip atau Datar Balimbing (Hulu Banyu). Dengan memiliki luas sekitar 245 Ha didalamnya terdapat jenis flora termasuk Anggrek Hutan, dan fauna yang dilindungi seperti : Bekantan, Owa-Owa, Biawak, Raja Udang (Halcyon sp) dll. Obyek-obyek yang lain terletak di desa Batu Bini sekitar 9 km dari Kota Kandangan dimana terdapat sumber air panas dan beberapa goa alam yang di hiasi oleh staklaktit dan stalakmit. Salah satu goa yang ada terdapat beberapa buah patung binatang dan relief tentang legenda seorang anak yang durhaka terhadap ibunya. Gunung Batu Laki adalah tempat rekreasi dan camping dimana terdapat beberapa buah goa alam dan panorama alam yang indah disekelilingnya. Salah satu goa yang menarik untuk dikujungi adalah goa Berangin dimana angin berembus dari mulut goa dan didalamnya terdapat ornamen-ornamen goa yang eksotik. Dari atas puncak gunung dapat menyaksikan sunset maupun sunrise, obyek terletak di desa Malutu, 14 Km dari Kota Kandangan.Namun seiring perkembangan zaman, loksado telah di jamah tangan-tangan modern, namun walau di jamah tangan-tangan modern, masyarakat adat dayak pegunungan meratus umumnya dan loksado khususnya masih menjaga hutan alamnya tanpa merusak ekosistem dan habitat yang ada di hutan loksado...


Diposting oleh Moh. Jazuli

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum