Dalam rangka pencapaian target Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (Wajar Dikdas 9 Tahun), pemerintah Indonesia telah membuat lompatan besar antara lain melalui perluasan dan peningkatan akses terhadap sekolah dasar menengah pertama. Usaha tersebut telah mendekati akses bagi semua (educated for all). Sebagaimana halnya pengalaman penyediaan di negara-negara yang memperluas akses pendidikan secara cepat, masalah kualitas cenderung tidak mendapat perhatian yang memadahi.
Berbagai penelitian tentang guru dan hasil belajar siswa memberikan sejumlah implikasi pentingnya berbagai strategi peningkatan mutu guru dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran. Beberapa temuan penting dari berbagai riset antara lain (1) keterampilan dan pengetahuan guru cenderung berpengaruh besar terhadap prestasi siswa dibanding dengan variabel lain seperti pengalaman guru, ukuran kelas, dan rasio guru-siswa (2) para siswa dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi jika diajar oleh guru yang telah bersertifikat standar (3) persiapan dan sertifikasi guru memiliki korelasi yang paling kuat dengan prestasi siswa.
Tingkat pendidikan, prestasi dan sertifikasi tidak dapat menjamin para guru mampu menyampaikan pengetahuan yang diperoleh sepanjang hidupnya dalam bentuk materi pelajaran yang memadai selama proses belajar mengajar. Penguasaan materi dan keterampilan dan keterampilan mengajarkan materi akan menentukan keberhasilan peningkatan mutu pembelajaran siswa.
Pengembangan profesional berkelanjutan (continuous professional development) diyakini akan menjadi salah satu faktor penentu utana dari performence (kinerja) guru. Pengalaman negara-negara lain mendukung kenyataan bahwa partisipasi dalam worksop. Kursus dan pelatihan, juga mengarah pada peningkatan mutu guru secara signifikan.
Kerangka pikir sebagaimana diuraikan di atas melandasi dibangunnya kerjasama antara Pemerintah Indonesia beserta Pemerintah Belanda dan Bank Dunia penyelenggaraan Program Bermutu (Better Education through Reformed management and Universal Teacher Upgrading). Program ini difokuskan untuk upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi dan kinerja guru. Sumber pendanaan program berasal dari Pemerintah Belanda (melalui Dutch Trust Fund) dan Bank Dunia (pinjaman lunak melalui IDA Credit dan IBRD Loan), serta pendampingan yang berasal dari Pemerintah Pusat (Ditbindiklat Ditjen PMPTK, Dit. Ketenagaan Ditjen Dikti, dan Balitbang Depdiknas) serta Pemerintah Daerah.
Keterlibatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam Program Bermutu karena tuntutan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang mengamanatkan untuk peningkatan kualifikasi dan kompensasi bagi sekitar 2,7 juta guru di tanah air. Undang-undang tersebut menetapkan bahwa pada akhir periode 10 tahun setelah diundangkan (tahun 2015), seluruh guru dapat memenuhi persyaratan kualifikasi pendidikan minimal Jenjang S-1 atau sederajat, dan mengikuti proses sertifikasi pendidik.


(1) Dana Insentif Akreditasi (DIA)

Latar belakang
Dengan lahirnya Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pemerintah Republik Indonesia dengan sangat jelas memberi perhatian tinggi untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu guru. Guru yang bermutu dalam pengertian Undang-undang tersebut adalah guru yang mempunyai empat kompetensi, yaitu kompetensi pedagogi, kompetensi profesional, kompetensi pribadi dan kompetensi sosial. Untuk menghasilkan guru yang bermutu, maka peranan institusi pendidikan guru, dalam hal ini Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) menjadi sangat penting dan strategis untuk dapat menghasilkan guru yang bermutu di masa yang akan datang, khususnya guru pendidikan dasar. Namun demikian, sampai saat ini belum ada program studi S-1 PGSD yang mendapatkan pengakuan akreditasi sebagai standar kualifikasi dalam menghasilkan lulusan yang bermutu.

Untuk itu, dalam rangka mendukung upaya akreditasi Program Studi S-1 PGSD, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Departemen Pendidikan Nasional melalui program Better Education through Reformed Managementand Universal Teacher Upgrading (BERMUTU) akan memberikan Dana Insentif Akreditasi (DIA) kepada LPTK untuk mengembangkan kapasitas dan meningkatkan mutu program-program yang dikembangkannya, khususnya pada Program Studi S-1 PGSD. DIA BERMUTU diberikan kepada LPTK yang memenuhi persyaratan melalui proses kompetisi (competetion) dan dilakukan mulai tahun 2008.

Tujuan
Pemberian DIA BERMUTU bertujuan untuk:
a) Memfasilitasi Program Studi S-1 PGSD dan program studi lainnya untuk memenuhi standar akreditasi nasional dan untuk melakukan inovasi program-program pendidikan guru;
b) Memberi penguatan dan motivasi kepada program pendidikan guru (S-1) dan lulusannya, yang pada akhirnya akan berdampak kepada mutu pendidikan guru di Indonesia.

Program DIA BERMUTU akan dilaksanakan dalam tiga putaran.
Putaran pertama pada tahun 2008 – 2010, kedua pada tahun 2009 – 2011, dan ketiga pada tahun 2010 – 2012.
Pada setiap putaran akan dilakukan kompetesi bagi seluruh LPTK, termasuk LPTK yang telah mendapatkan Hibah dari Ditjen Dikti. Untuk memberi kesempatan kepada semua LPTK, maka dibuat kelompok berdasarkan kategori kapasitasnya.
Kelompok-A adalah LTPK yang masuk dalam kategori institusi besar dan kelompok-B adalah kategori institusi kecil. Untuk itu, diperlukan mekanisme seleksi terhadap lebih dari 300 LPTK yang tersebar di pelbagai daerah dan perguruan tinggi di Indonesia.

Dalam program BERMUTU, total LPTK yang akan mendapat DIA BERMUTU hingga putaran akhir adalah sejumlah 26 LPTK yang teridiri atas 13 LPTK Kelompok-A dan 13 LPTK Kelompok-B.

Setiap LPTK mempunyai kesempatan yang sama untuk mengikuti kompetensi pada setiap putaran.
LPTK yang tidak berhasil menjadi pemenang pada putaran pertama, dibolehkan untuk mengikuti putaran kedua. Demikian pula bagi LPTK yang tidak berhasil pada putaran kedua, dapat mengikuti kompetesi putaran ketiga.
Sementara itu, mekanisme pembayaran bagi LPTK yang dinyatakan sebagai pemenang dalam kompetisi setiap putaran, akan dilakukan melalui mekanisme tahapan selama tiga tahun untuk setiap kelompok.

Dana Pendamping Institusi

Bagi LPTK yang terpilih sebagai pemenang, diharuskan mempunyai komitmen dana pendamping yang disediakan sebagai cerminan komitmen institusi bagi menjaga sustainabilitas investasi hibah yang diterimanya. Bentuk komitmen dana pendamping ditunjukkan dengan keterangan yang ditandatangi oleh Rektor atau Pimpinan LPTK pemenang. Besarnya dana pendamping sedkitnya 10% dari besarnya nilai total DIA BERMUTU.

Hasil yang Diharapkan
1) Pedoman usulan (proposal), laporan tahunan dan evaluasi;
2) Kriteria dan prosedur monitoring dan evaluasi DIA BERMUTU untuk menjamin bahwa program studi yang diusulkan oleh LPTK dapat mencapai sasaran yang ditetapkan;
3) Sedikitnya terdapat 26 LPTK yang program S-1 PGSD serta program studi lain yang diusulkan memperoleh status terakreditasi dalam periode waktu pelaksanaan program BERMUTU;
4) Hasil-hasil dan Pengalaman yang diperoleh LPTK, dapat digunakan sebagai model bagi institusi pendidikan guru lainnya dalam program pra-jabatan atau program dalam jabatan.



(2) Program Pengembangan Pendidikan Jarak Jauh


Latar belakang
Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ) memiliki keunikan yang sekaligus membedakannya deangan sistem belajar yang diselenggarakan secara tatap muka. Salah satu keunikannya adalah keterpisahan secara fisik antara pengajar dan mahasiswa. Keunikan ini sekaligus membawa konsekuensi langsung yaitu keterbatasan proses belajar mengajar yang dilakukan dalam bentuk tatap muka.
Untuk mengatasi keterbatasan frekuensi pembelajaran tatap muka, maka harus dijembatani dengan penggunaan media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara pengajar dan mahasiswa. Selain itu, penggunaan media belajar juga merupakan suatu bentuk strategi yang memungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Melalui pemanfaatan media pembelajaran, mahasiswa dapat dengan fleksibel menentukan waktu belajar kapan saja, dimana saja,, menyesuaikan dengan kecepatan dan gaya belajarnya.
Media belajar utama dalam Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah media cetak atau biasa dikenal sebagai modul. Bahan belajar lainnya yang perlu dikembangkan dalam sistem pembelajaran jarah jauh adalah media noncetak seperti audio, video, pembelajaran berbantuan komputer, dan lain-lain.
Melihat pentingnya peranan bahan pembelajaran dalam proses belajar mengajar pada pendidikan jarak jauh, maka dipandang perlu untuk mengembangkan bahan pembelajaran yang baik. Tujuan utama dari program ini adalah peningkatan kualitas dan kuantitas bahan pembelajaran. Beranjak dari tujuan tersebut,maka dipandang perlu untuk melakukan suatu kajian untuk mengevaluasi bahan pembelajaran yang telah ada dan digunakan oleh mahasiswa dan tutor.
Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam lima subkegiatan, yaitu;

(a) Pengembangan instrumen kajian bahan pembelajaran
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen bagi para evaluator dalam mengkaji paket bahan pembelajaran sehingga mereka mempunyai standar yang sama dalam mengkaji.
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk workshop.

Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini adalah;
• Tim yang ditunjuk Dikti (7 orang)
• Panitia (2 orang)
Instrumen kajian paket bahan pembelajaran:
• Pedoman wawancara bagi Tutor
• Pedoman wawancara bagi mahasiswa
• Kuesioner bagi tutor
• Kuesioner bagi mahasiswa

(b) Survei
Survey ini bertujuan untuk mendapatkan data keadaan/kualitas bahan-bahan pembelajaran yang telah ada berdasarkan penggunanya (tutor dan mahasiswa). Data ini akan membantu sebagai masukan untuk perbaikan dalam pengembangan bahan pembelajaran yang baru.
Pengambilan data akan dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara pada mahasiswa dan tutor pengguna bahan pembelajaran yang telah ada.
LPTK yang akan dikunjungi dipilih untuk mewakili lokasi Indonesia bagian Barat (Universitas Lampung dan Universitas Negeri Malang), Lokasi Indonesia bagian Tengah (Universitas Haluoleo), dan Indonesia bagian Timur (Universitas Cendrawasih).
Kegiatan ini melibatkan tim reviewer yang ditunjuk oleh Ditjen Dikti, Unila, UM, Unhalu, Uncen.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengumpulkan data tentang kualitas bahan pembelajaran yang berasal dari kuesioner dan wawancara yang akan digunakan dalam kegiatan analisis.

(c) Evaluasi konten
Evaluasi konten ini bertujuan untuk mendapatkan data kualitas konten bahan-bahan pembelajaran yang telah ada.
Evaluasi konten dilakukan oleh ahli materi dan media. Setiap paket bahan ajar akan di evaluasi oleh dua orang evaluator. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 minggu.
Peserta yang terlibat pada kegiatan ini adalah para evaluator yang berjumlah 24 orang.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengumpulkan data tentang kualitas konten bahan pembelajaran.

(d) Analisis
Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisa hasil dari survey untuk digunakan sebagai masukan perbaikan dalam pengembangan bahan pembelajaran yang baru. Kegiatan ini diharapkan dapat memetakan masalah atau kelemahan yang terdapat pada bahan pembelajaran yang ada.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui workshop selama 2 hari.
Peserta workshop ini adalah;
• Evaluator (24 orang)
• Panitia 3 orang)
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan data yang akurat tentang masalah atau kelemahan dari bahan pembelajaran yang ada.

(e) Pelaporan hasil analisis
Kegiatan ini bertujuan untuk merangkum hasil analisis data menjadi sebuah laporan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan bahan pembelajaran selanjutnya.
Pembuat laporan adalah tim evalautor (24 orang).
Laporan ini diharapkan berisi hasil analisis dan saran perbaikan.


(3) Program Beasiswa S3 Luar Negeri Bidang Pendidikan Dasar

Latar Belakang
Jenjang pendidikan dasar, selain menjadi fondasi yang kuat bagi pembentukan karakter dan sikap positif, juga menjadi penentu bagi keberhasilan anak didik dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan dasar yang kuat dan kokoh diyakini akan dapat memberi sumbangan berarti terhadap kemandirian dan kualitas hidup anak didik di kemudian hari. Untuk itu, berbagai upaya telah ditempuh Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar, antara lain memberi bantuan kepada LPTK yang menyelenggarakan pendidikan dasar (PGSD) melalui Program Hibah Kompetisi S-1 PGSD. Tujuan pemberian hibah tersebut adalah untuk memfasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Guru di tingkat pendidikan dasar, meningkatkan kesehatan organisasi, dan meningkatkan kinerja Jurusan/ Program Studi penyelenggara PGSD secara berkelanjutan.
Dalam upaya menjaga kualitas proses pembelajaran di program studi S-1 PGSD, faktor dosen mempunyai peran sentral untuk menentukan kompetensi lulusan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dengan demikian, kualifikasi akademik dosen yang mempunyai kualifikasi doktor, menjadi ukuran penting dalam penyelenggaraan program studi S-1 PGSD yang berkualitas. Kualifikasi akademik dosen dapat ditingkatkan melalui pendidikan lanjut bergelar, baik di dalam maupun di luar negeri. Terlebih lagi pada era globalisasi saat ini, sangat diperlukan dosen PGSD yang berkualitas dan memiliki kualifikasi akademik berskala internasional.
Saat ini, dosen-dosen penyelenggara PGSD masih banyak yang belum memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan lanjut ke tingkat doktoral, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk itu, Pemerintah melalui Ditjen Dikti mendorong dan menawarkan berbagai program studi lanjut kepada dosen-dosen tersebut untuk meningkatkan kualifikasi akademiknya hingga ke tingkat doktoral. Khusus bagi LPTK penyelenggara PGSD, Ditjen Dikti melalui program BERMUTU memberi peluang dan kesempatan kepada dosen-dosen tetap yang memenuhi kriteria untuk menempuh pendidikan lanjut pada tingkat doktoral di luar negeri. Melalui program BERMUTU, peserta yang terpilih akan memperoleh beasiswa termasuk biaya pendidikan yang disesuaikan dengan ketentuan Ditjen Dikti. Setelah menyelesaikan pendidikannya, mereka diharapkan kembali bekerja dan mengajar di LPTK asal dan dapat menjadi leaders yang berwawasan internasional untuk mengembangkan pendidikan, khususnya bidang pendidikan dasar.

Tujuan
Program ini dimaksudkan untuk memfasilitasi proses peningkatan kualitas tenaga pengajar dan peneliti di program studi PGSD agar mencapai tingkat pendidikan tertinggi (dalam hal ini tingkat doktoral) sehingga dapat mengajar dengan lebih baik dan mempunyai wawasan luas bertaraf internasional. Tersedianya dosen PGSD yang berkualitas, akan dapat menghasilkan guru-guru SD yang berkemampuan tinggi untuk melaksanakan proses pengajaran di SD, yang pada akhirnya akan memperbaiki kualitas pembelajaran di SD. Keberhasilan pendidikan dasar akan sangat menentukan terciptanya anak bangsa yang siap untuk mengikuti pendidikan lanjut, sehingga mampu bersaing di tingkat internasional.

Hasil yang diharapkan
Setelah program ini selesai dilaksanakan, diharapkan terdapat sedikitnya 30 orang dosen-dosen PGSD yang tersebar di LPTK negeri dan swasta seluruh Indonesia mempunyai kualifikasi akademik S-3 (Doktor) luar negeri. Selain itu, diharapkan pula meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran serta produk penelitian pada program studi S-1 PGSD di seluruh Indonesia yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan dasar dan peningkatan daya saing bangsa.
Pembiayaan dan Jangka Waktu Studi

Biaya yang ditanggung oleh Ditjen Dikti meliputi:
a. Biaya orientasi keberangkatan studi luar negeri.
b. Biaya kuliah di universitas di luar negeri.
c. Biaya asuransi kesehatan selama studi
d. Biaya hidup selama studi
e. Biaya penyesuaian pada awal studi
f. Biaya buku
g. Biaya konferensi atau seminar
h. Biaya penyusunan disertasi
i. Biaya penelitian
j. Biaya kelebihan bagasi
k. Biaya penerbangan (kelas ekonomi)

Program ini tidak menanggung biaya untuk anggota keluarga peserta studi S-3 yang ikut serta ke negara tujuan dan besarnya beasiswa bervariasi yang tergantung pada negara tujuan dan bidang ilmu.

Masa studi adalah 3 tahun, dapat diperpanjang maksimum 6 bulan (bila diperlukan). Usulan perpanjangan hanya akan diproses bila disertai dengan :
1) Surat jaminan dari supervisor bahwa peserta akan selesai dengan penambahan waktu yang diusulkan.
2) Laporan kemajuan studi yang telah dicapai.
3) Rencana kegiatan yang akan dilakukan selama perpanjangan waktu yang diusulkan.
4) Kesulitan yang dihadapi sehingga menghambat penyelesaian studi.

(4) Program Pelatihan Singkat Luar Negeri Bidang Pendidikan Dasar

Latar belakang
Dalam upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran di LPTK, faktor dosen mempunyai peran sentral untuk menentukan keberhasilan lulusan. Selain itu, dosen mempunyai fungsi strategis dalam pengembangan pendidikan tinggi, terutama untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dengan demikian, kualitas akademik dosen, menjadi ukuran penting dalam penyelenggaraan program studi PGSD, PGSM, dan PLB yang berkualitas. Kualitas akademik dosen dapat ditingkatkan melalui pelatihan non-gelar atau melalui pendidikan lanjut bergelar, baik di dalam maupun di luar negeri. Terlebih lagi pada era globalisasi saat ini, sangat diperlukan dosen PGSD, PGSM, dan PLB yang berkualitas dan berskala internasional. Pelatihan non-gelar diperlukan untuk mempertajam pengetahuan dan keterampilan para dosen PGSD, PGSM, dan PLB dalam meningkatkan wawasan di bidang masing-masing yang dilaksanakan di luar negeri.

Untuk itu, Pemerintah melalui Ditjen Dikti menawarkan pelatihan kepada dosen-dosen PGSD, PGSM, dan PLB untuk meningkatkan wawasan akademiknya di perguruan tinggi luar negeri melalui program BERMUTU (IDA CREDIT NO.4349-IND/IBRD LOAN NO.7478-IND dan HIBAH TF-090794). Dosen yang terpilih akan memperoleh biaya pelatihan yang disesuaikan dengan ketentuan Ditjen Dikti. Setelah mengiktui pelatihan, mereka diharapkan kembali mengajar di program studi PGSD, PGSM, dan PLB institusi asal serta dapat menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilannya kepada rekan sejawat maupun mahasiswa di program studi masing-masing.

Tujuan
Program ini dimaksudkan untuk memfasilitasi proses peningkatan kualitas tenaga pengajar di program studi PGSD, PGSM, dan PLB agar memiliki wawasan yang luas mengenai bidang masing-masing yang bertaraf internasional. Dengan tersedianya dosen PGSD, PGSM, dan PLB berwawasan luas, diharapkan dapat menghasilkan guru pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan luar biasa yang berkualitas untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Keberhasilan pendidikan pada masing-masing jenjang dan jenis tersebut akan dapat menentukan terciptanya anak bangsa yang mampu bersaing di tingkat internasional.

Hasil yang diharapkan
Setelah selesainya program ini, diharapkan terdapat sedikitnya 90 orang dosen-dosen dari berbagai program studi (PGSD, PGSM, dan PLB) yang tersebar di seluruh Indonesia telah mempunyai wawasan dan pengalaman internasional dan keterampilan yang tinggi untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran dan penelitian di bidang masing-masing. Selain itu, diharapkan pula hasil-hasil yang diperoleh selama pelatihan di luar negeri dapat disebarkan ke program studi lain sehingga memberikan dampak positif terhadap pengembangan institusi secara keseluruhan.

Pembiayaan dan Jangka Waktu Pelatihan
Biaya yang ditanggung oleh Ditjen Dikti selama peserta mengikuti pelatihan meliputi:
• Biaya orientasi pelatihan luar negeri
• Biaya hidup selama program pelatihan di luar negeri.
• Penerbangan (kelas ekonomi) ketika berangkat ke luar negeri dan pulang setelah selesai pelatihan.
Masa pelatihan singkat yang akan dilaksanakan oleh Ditjen Dikti selama tiga (3) bulan, terhitung sejak peserta pelatihan diberangkatkan.

Sasaran Tahun 2009

Pada Tahun Anggaran 2009, kegiatan BERMUTU difokuskan untuk program besar sebagai berikut :
a. Meneruskan Program Hibah LPTK untuk Pemenuhan Standar Akreditas Institusi (DIA BERMUTU) Batch I tahun II (7 paket)
b. Program Baru Hibah LPTK untuk Pemenuhan Standar Akreditas Institusi (DIA BERMUTU) Batch II tahun I (8 paket)
c. Meneruskan Program Pengembangan Pendidikan Jarak Jauh (DIPBPJJ) Batch I tahun II (14 paket)
d. Program Baru Pengembangan Pendidikan Jarak Jauh (DIPBPJJ) Batch II tahun I (18 paket)
e. Meneruskan Program Beasiswa Pendidikan S3 Luar Negeri Bidang Kependidikan (On going) Batch I Tahun II (9 orang)
f. Program Baru Beasiswa Pendidikan S3 Luar Negeri Bidang Kependidikan Batch II Tahun I (1 orang)
g. Program Baru Beasiswa Pelatihan Singkat Luar Negeri Bidang Kependidikan (20 orang)
Diposting oleh Moh. Jazuli

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger template by blog forum